Rabu, 30 Maret 2011

Pengumuman Juara Lomba

Juara Lomba "Anak Negeri Berbakti Untuk Ibu Pertiwi"
30 Maret 2011


Pidato Bahasa Inggris
I. Dewi Purwanti =====Ponpes Modern Al-Iman
II. M. Fathur Rahman ===== MAN 1 Surakarta
III. Aisha Sabila ===== SMA N 4 Surakarta

Pidato Bahasa Arab
I. Abdul Rahman Al-Farid ===== MAN 1 Surakarta
II. Musfiratun Ummul Fadhillah ===== MAN 1 Surakarta
III. Rif’ah Rumaisah ===== MAN 2 Surakarta

KIR

I. Chelin Indra Shusmita---Nurul Hikmah Sofyan---Sofia Endang Anugraheni ===== MAN 1 Surakarta
II. Tri Shofi Afifatur .R---Nasywa Saudah diada ===== MAN 2 Surakarta
III. Ferry Arida Setyawan---Pradita Yusi kshinta ===== SMA N 1 Sragen

Tilawah*
Pi
I. Nur Raisah Ulinnuha ===== SMA N 1 Karanganom
II. Oktia Permatasari ===== MAN 1 Surakarta

Pa
I. Ali Imron ===== MAN 1 Klaten
II. Faiz Fakhrudin ===== MAN 1 Surakarta

Cipta dan Baca Puisi
I. Verra Murtiastuti ===== SMA N 1 Kerjo
II. Emi Susiniati ===== MAN 2 Surakarta
III. Amatullah Qoni’ah al-Faldi ===== MAN 1 Surakarta

Mading-Ku
I. MAN 1 Surakarta
II. MAN Klaten (kelompok .2)
III. SMK Muh. Klaten

* Perubahan kriteria juara

Download


by: BEM Totalitas 2011

RALAT INFORMASI BEM IAIN SURAKARTA

1. IKuti acara seminar pendidikan dengan tema”Mempertahankan Karakter Islam Dikampus PTAI Dalam Arus Persaingan Pendidikan Global”. Pada:
Hari/ tanggal : Kamis, 31 maret 2011
Waktu :09.00-11.00 WIB
Tempat : Gd. Graha
Pembicara : Ketua STAIN & MUI Solo
2. Untuk Penyerahan Tropy lomba“Anak Negeri Beraksi Untuk Ibu Pertiwi” Akan diberikan setelah acara seminar pendidikan selesai.
3. Bagi Pemenang lomba gratis mengikuti seminar dengan menunjukan kokart yang dipakai saat lomba dan untuk selain pemenang dimohon membayar Rp. 10.000, -Fasilitas seminar: Makalah, Sertifikat, Snack, Sticker
4. Pengumuman pemenang lomba di: http://bemtotalitasstainska.blogspot.com/
Trimakasih

Minggu, 06 Maret 2011

KETENTUAN LOMBA "ANAK NEGERI BERAKSI UNTUK IBU PERTIWI"

INFO PERUBAHAN WAKTU LOMBA
PENDAFTARAN DIPERPNJANG SAMPAI TANGGAL 27 MARET
PELAKSANAN SEMUA LOMBA TNGGAL 30 MARET
KETENTUAN-KETENTUAN LOMBA
”Anak Negeri Beraksi Untuk Ibu Pertiwi
BEM TOTALITAS STAIN SURAKARTA 2011
(MENUJU IAIN)

Tilawatil Quran
Karya Ilmiah Remaja
Pidato Bahasa Arab
Pidato Bahasa Inggris
Majalah Dindingku
Cipta dan Baca Puisi
Cipta media pemabelajaran
Film Indi siswa

REWARD

UNTUK SEMUA JENIS LOMBA
*. Juara I memperoleh trophy Bupati Sukoharjo, Uang pembinaan Dinas Kabupaten
Sukoharjo dan piagam Rektor IAIN Surakarta.
*. Juara II memperoleh trophy Bupati Sukoharjo, Uang pembinaan Dinas Kabupaten
Sukoharjo dan piagam Rektor IAIN Surakarta.
*. Juara III memperoleh trophy Bupati Sukoharjo, Uang pembinaan Dinas Kabupaten
Sukoharjo dan piagam Rektor IAIN Surakarta.

Pengumuman semua jenis lomba akan diumumkan satu hari setelah pelaksanaan masing-masing lomba di blog Bem STAIN Surakarta.
Pemberian penghargaan akan di berikan dalam agenda BEM totalitas STAIN Surakarta pada tanggal 31 Maret 2011 di gedung pada jam 08.00

Informasi lebih lanjut hubungi:
CP : Harjito 085 628 36369 & Isnandar 085647142508


1. TILAWATIL Qur’an
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu 30 Maret 2011
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Masjid Al-Iman Buchori
Syarat Umum
1. Peserta adalah pelajar SLTA (Negeri/swasta) se-Eks karesidenan Surakarta dengan menunjukan kartu pelajar yang masih berlaku
2. Setiap sekolah hanya boleh mengirimkan 1 putra dan 1 putri
3. Pesera berpakaian rapi.
4. Mendaftarkan diri Via SMS ke no 081567751692 paling lambat tanggal 20 Maret 2011 dengan format:
REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_Tilawatil-Quran_Nama Lengkap1, Nama Lengkap2 _Asal Sekolah.
5. Membayar biaya Registrasi sebesar Rp.25.000/per peserta pada saat daftar ulang di hari pelaksaan lomba.
6. Mengisi CV mengumpulkan kepanitia.
7. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.

Syarat Khusus
1. Datang ditempat acara 30 Menit sebelum acara dimulai dan melakukan daftar ulang.
2. Mengambil nomor urut peserta.
3. Mushaf Al-Quran boleh membawa sendiri.
4. Membaca surat Al-kuwwirat (wajib) dan surat Ar-rahman, Al muddatsir, Al-jin, Al-Kahfi, Al Baqarah 227-230 (Pilih salah satu surat)
5. Waktu 15 menit sejak naik mimbar.
6. Memperhatikan makhroj/fashohah, tajwid, sikap, lagu dan kelancaran.


2. LOMBA FILM INDIE PELAJAR SLTA se-Karesidenan Surakarta
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu 30 Maret 2011
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Rektorat Lantai 2
A. Ketentuan ketentuan Umum
1. Peserta adalah pelajar SLTA ( negeri/swasta) di wilayah ekskarasidenan surakarta dengan menunjukkan kartu pelajar yang bersangkutan
2. Peserta adalah tim yang terdiri maximal 5 orang.
3. Setiap sekolah hanya di perbolehkan mendelegasikan maksimal 2 Judul Film
4. Mendaftarkan diri Via SMS paling lambat tanggal 19 Maret 2011 dengan format:
REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_Film-Indie-pelajar_Tema_Judul Film_Nama Lengkap1, Nama Lengkap2 _Asal Sekolah.
5. Biaya pendaftaran masing-masing judul Film Rp. 25.000,00
6. Pendaftaran bisa datang langsung ke sekretariatan
7. Hasil keputusan dari dewan juri tidak dapat di ganggu gugat

B. Ketentuan-ketentuan khusus
1. Setiap peserta yang lolos seleksi harus hadir 30 menit sebelum babak finalis di mulai
2. Setiap peserta harus mengumpulkan Hasil karya dalam bentuk VCD rangkap 3 yang akan di sampaikan kepada panitia pelaksana ketika daftar ulang. Karya Film pelajar di terima panitia selambat-lambatnya tanggal 19 Maret 2011 .
3. Durasi film yang dibuat berdurasi maximal 20 menit
Film merupakan Hasil Karya Sendiri dilengkapi dengan surat pernyataan keorisinilan karya dan ditandatangai oleh sutradara film.
4. Tema Film (Nasionalisme, sosial, religi, Lingkungan, kemanusiaan)
5. Ide, Orisinalitas, kualitas film, sistematika alur cerita, nilai pendidikan film merupakan unsur kriteria penilaian
6. Peserta Film pelajar belum pernah mempublikasikan atau memperlombakan film karyanya pada lomba yang lain.
7. Menyertakan sinopsis Film, keterangan film, dan Job disk masing-masing anggota (Sutradara, kameraman, pengarah musik, dan sebagainya) dan melampirkan daftar riwayat siswa atau kelompok, mencantumkan alamat sekolah serta nomor telepon yang mudah di hubungi.
8. Film boleh diedit
9. Film pelajar akan di ambil 10 finalis yang nantinya akan maju ke grand final yang masing-masing akan memperebutkan juara I,II, dan III


3. SYARAT CIPTA MEDIA PEMBELAJARAN SISWA
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu 30 Maret 2011
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Rektorat Lantai 2
Syarat Umum
Syarat Umum
1. Peserta adalah pelajar SLTA (Negeri/swasta) se-Eks karesidenan Surakarta dengan menunjukan kartu pelajar yang masih berlaku
2. Peserta bias individu atau tim maksimal 2 orang
3. Pesera berpakaian rapi.
4. Mendaftarkan diri Via SMS paling lambat tanggal 20 Maret 2011 dengan format:
REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_Cipta-media-pembelajaran_Nama Lengkap1, Nama Lengkap2 _Asal Sekolah.
5. Membayar biaya Registrasi sebesar Rp.25.000/per peserta pada saat daftar ulang di hari pelaksaan lomba.
6. Hasil karya berupa kreasi multimedia.
7. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.

Syarat Khusus
1. Setiap peserta/tim hanya dapat mengirimkan 1 karya
2. Materi/bahan ajar yang dikembangkan adalah salah satu kompetensi dasar mata pelajaran di tingkat SMA sederajad.
3. Karya disajikan dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia baku
4. Karya harus original (bukan bajakan/modifikasi dari produk yang sudah ada) baik dalam ide kreasi.
5. Karya belum pernah dinyatakan sebagai pemenang lomba sejenis.
6. Karya yang telah dikemas dalam bentuk CD dikumpulkan ke panitia rangkap 3.
7. Dapat dikembangkan dengan menggabungkan, mensinergikan elemen-elemen multimedia seperti teks, suara, gambar, animasi dan video.
8. Struktur minimal untuk CD multimedia dilengkapi dengan tampilan antar muka dimana dalam tampilan antar muka ini terdapat Identitas Media, Judul, Kompetensi Dasar, Menu dan sub menu yang mengakses atau berhubungan dengan isi/materi yang disajikan.
9. Karena dirancang untuk pembelajaran yang fleksibel (self learning) maka karya harus dapat dijalankan dan dipelajari secara mandiri oleh siswa

4. CIPTA DAN BACA PUISI
Waktu dan tempat
Hari / tanggal : Rabu 30 Maret 2011
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Lobi Jurusan Ekonomi Islam
Syarat Umum
1. Peserta adalah pelajar SLTA (Negeri/swasta) se-Eks karesidenan Surakarta dengan menunjukan kartu pelajar yang masih berlaku
2. Setiap sekolah hanya boleh mengirimkan 2 peserta putra/putrid
3. Tema Puisi adalah nasionalisme, Lingkungan, Pendidikan, Sosial yang berisikan kritik untuk perbaikan
4. Pesera berpakaian rapi.
5. Mendaftarkan diri Via SMS ke no 081567751692 paling lambat tanggal 20 Maret 2011 dengan format:
REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_Cipta-baca-puisi_Nama Lengkap,_Tema_Judul_Asal Sekolah.
6. Membayar biaya Registrasi sebesar Rp.25.000/per peserta pada saat daftar ulang di hari pelaksaan lomba.
7. Mengisi CV dan mengumpulkan kepanitia.
8. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Syarat khusus :
1. Datang ditempat acara 30 Menit sebelum acara dimulai dan melakukan daftar ulang.
2. Mengambil nomor urut peserta.
3. Puisi belum pernah di ikut sertakan dalam perlombaan lain.
4. Mengumpulkan karya puisinya rangkap 5 (Lima) pada saat daftar ulang.
5. Waktu maximal 15 menit sejak naik mimbar.
6. Membaca salah satu Puisi karya WS Rendra (wajib )
7. Memperhatikan intonasi, diksi, mimik, ekspresi saat membawakan puisi

5. LOMBA MAJALAH DINDINGKU ( MADING-KU)

Tema : Pemanfaatan IPTEK untuk meningkatkan dan memberdayakan life skill masyarakat Indonesia.
Waktu dan tempat
Hari / tanggal : Rabu 30 Maret 2011
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Gedung Rektorat Lantai 2 STAIN Surakarta

Ketentuan ketentuan Umum
1. Peserta adalah pelajar SLTA (Negeri/swasta) se-Eks karesidenan Surakarta dengan menunjukan kartu pelajar yang masih berlaku
2. Setiap sekolah hanya boleh mengirimkan maximal 2 tim
3. Pesera berpakaian rapi.
4. Mendaftarkan diri Via SMS ke no 081567751692 paling lambat tanggal 20 Maret 2011 dengan format:
REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_MadingKu_Nama Lengkap1, Nama Lengkap2 _ Nama Lengkap2 _Asal Sekolah.
5. Membayar biaya Registrasi sebesar Rp.25.000/per peserta pada saat daftar ulang di hari pelaksaan lomba.
6. Mengisi CV mengumpulkan kepanitia.
7. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat

B. Ketentuan-ketentuan khusus
1. Setiap peserta wajib hadir 30 menit sebelum lomba
2. Melakukan daftar ulang dan membayar uang pendaftran
3. Peserta wajib membawa peralatan dan perlengkapan pembuatan mading sendiri
4. Setiap peserta harus berpakaian rapi dan sopan dengan menggunakan identitas sekolahnya masing-masing.
5. Setiap peserta mempunyai waktu untuk membuat mading sesuai dengan waktu yang di tentukan oleh pihak panitia.


Lomba MADING memperebutkan juara I, II, dan III dengan rician hadiah sebagai berikut :

Juara I memperoleh trophy Bupati Sukoharjo, uang pembinaan dan piagam.
Juara II memperoleh trophy Bupati Sukoharjo, uang pembinaan dan piagam.
Juara III memperoleh trophy Bupati Sukoharjo, uang pembinaan dan piagam.


6. LOMBA PIDATO TINGKAT SLTA se-Karasidenan Surakarta

JENIS LOMBA PIDATO:
Pidato Bahasa Inggris
Pidato Bahasa Arab
Waktu lomba: Rabu 30 Maret 2011

Tema pidato (Nasionalisme, sosial, religi, Lingkungan, kemanusiaan)
A. Ketentuan ketentuan Umum
1. Peserta adalah pelajar SLTA ( negeri/swasta) di wilayah ekskarasidenan surakarta dengan menunjukkan kartu pelajar yang bersangkutan
2. Peserta harus mengisi formulir pendaftaran
3. Setiap sekolah hanya di perbolehkan mendelegasikan maksimal 2 siswa putra maupun putrid untuk tiap lomba.
4. Biaya pendaftaran masing-masing peserta Rp. 25.000,00 /jenis lomba pada saat registrasi di hari pelaksaan lomba.
5. Pendaftaran Via SMS ke no 081567751692 paling lambat tanggal 20 Maret 2011 dengan format:

“REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_Lomba_Pidato B.Arab_Nama_Asal Sekolah_Tema”
“REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_Contest_English Speech_Nama_Asal Sekolah_Theme”
6. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat

B. Ketentuan-ketentuan khusus
1. Setiap peserta harus hadir 30 menit sebelum lomba
2. Setiap peserta harus mengumpulkan teks pidato yang akan di sampaikan kepada panitia pelaksana ketika daftar ulang
3. Setiap peserta harus berpakaian rapi dan sopan
4. Setiap peserta mempunyai waktu maksimal untuk berpidato selama 15 menit
5. Pada saat pidato peserta tidak di perkenankan membawa teks
6. Kriteria penilaian meliputi :
• Kesesuaian materi dengan tema ( tata bahasa, bobot/isi dan referensi)
• Penampilan ( ekspresi, vokal/lahjah, adab dan ketepatan waktu)
• Pertanggung jawaban ilmiah atas materi yang telah di sampaikan
• Setiap peserta wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang di atas
• Keputusan atau hasil dari dewan juri tidak dapat di ganggu gugat


7. KARYA ILMIAH REMAJA
Tema ”Membasmi Kejahatan Korupsi Dari Negeri Ibu Pertiwi”
Hari/tanggal : Rabu 30 Maret 2011
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Gedung Rektorat Lantai 2
Persyaratan peserta :

1. Peserta adalah pelajar SLTA (Negeri/swasta) se-Eks karesidenan Surakarta dengan menunjukan kartu pelajar yang masih berlaku
2. Peserta adalah Siswa SLTA (Negeri atau Swasta) yang sampai dengan tanggal yang tersebut masih duduk di bangku kelas 1 dan 2
3. Peserta KIR bisa perseorangan atau kelompok ( maksimal 3 siswa)
4. Judul karya ilmiah remaja bebas ( dalam konteks tema)
5. Materi merupakan hasil penelitian ilmiah yang di laksankan dengan metode ilmiah dan di tulis sesuai dengan kaidah penulisan yang benar (EYD)
6. Peserta KIR belum pernah memplubikasikan atau memperlombakan karya tulis yang sama pada lomba lain dalam bentuk apapun dan hanya di perkenankan untuk mengirimkan satu judul karya tulis.
7. Karya tulis di buat rangkap 3 di terima panitia selambat-lambatnya tanggal 21 Maret 2011. Dengan melampirkan daftar riwayat hidup, mencantumkan alamat sekolah serta nomor telepon yang bisa di hubungi.
8. Bila di kirimkan melalui pos selambat-lambatnya tanggal 21 Maret 2011 CAP POS.
9. Biaya pendaftaran masing-masing peserta/kelompok Rp. 25.000,00 /jenis lomba pada saat registrasi di hari pelaksaan lomba.
8. Pendaftaran Melalui SMS SMS ke no 081567751692 paling lambat tanggal 20 Maret 2011 dengan format:
“REG=BEM-STAIN-SKA-ANBUIP_KIR_Tema_Judul_Nama lengkap 1,namalengkap 2_Asal Sekolah”
10. Karya tulis Remaja akan di ambil 10 finalis yang nantinya akan maju ke grand final yang masing-masing akan memperebutkan juara I,II, dan III, akan dihubungi panitia dan diumumkan melalui blog BEM Totalitas STAIN Surakarta.
11. Hasil keputusan dari dewan juri tidak dapat di ganggu gugat

Ketentuan Khusus Penulisan Karya Ilmiah
1. Halaman Judul: memuat judul karya ilmiah, logo sekolah, penyusun, nama sekolah dan tahun
2. Penulisan ; Di ketik dengan jarak 1,5 spasi, jenis huruf Arial, ukuran 11, maksimal 25 halaman menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ukuran kertas A4, Margin Top 3, Left 4, Bottom 4 dan Right 3.
3. Halaman Pengesahan: memuat judul karya ilmiah, identitas peserta, dan di sahkan oleh Kepala Sekolah (ditanda tangani)
4. Intisari, disertai dengan kata kunci,Daftar isi, Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Rumusan Masalah, Pembahasan, Kesimpulan, Saran dan Daftar Pustaka,Lampiran (bila ada).

CV
*Bisa di copy
Jenis Lomba :______________________
DATA DIRI BEM TOTALITAS 2011
Nama : ________________________________________________________
NIS : _________________________________Kelas___________________
TTl : ________________________________________________________
No Hp : ________________________________________________________
Email /fb/blog : ________________________________________________________
Minat dan Bakat : ________________________________________________________

DATA SEKOLAH
Nama Sekolah : ________________________________________________________
Alamat Sekolah : ________________________________________________________
________________________________________________________
No Telp. : ________________________________________________________
Guru Pembimbing : ________________________________________________________
________________________________________________________
Lingkari salah satu pilihan!!

Apakah Sekolah Anda tertarik dan mendukung siswa-siswanya untuk mengikuti kompetisi-kompetisi?
a. YA b. Tidak
Apakah Anda Berharap sekolah Anda di undang jika ada kompetisi-kompetisi sejanis dalam waktu kedepan?
a. Ya b. Tidak
Seberapa pentingkah kompetisi-kompetisi untuk siswa SMA sederajad perlu untuk diselenggarakan?
a. Tidak Penting b. Kurang Penting c. Penting d. sangat penting
Seberapa seringkah kompetisi untuk para siswa SMA sederajad di karisidenan Surakarta diselenggarakan setahu Anda?
a. Kurang b. Sangat kurang c. Sering d. Sangat sering
Sumber Informasi dari manakah yang paling efektif untuk mendapatkan info-info tentang kompetisi siswa?
a. Undangan pertisipasi b. Website/Internet c. Guru/pihak sekolah d. lain …………..(tulis)

*Bisa di copy
Sukoharjo,……….. Maret 2011



ttd
nama
______________________________

Kamis, 03 Maret 2011

Konspirasi Misionaris dan Imperialis Dalam Kategori Sosial Politik

Belum lagi kontroversi rencana pembangunan Gedung Menara Doa Jakarta tuntas, kaum Muslim di negeri ini kembali dikejutkan dengan laporan Republika edisi 23 Juni 2004 tentang kehebohan yang melanda SLTP 1 Pakan Kamis, Sumatra Barat. Kehebohan itu dipicu oleh adanya Al-Quran beryesus. Pada pelapis dalam cover tebal terdapat kertas bertuliskan huruf-huruf latin berbunyi ‘Yesus Kristus’. Juga ada tulisan “Bunda Mariah, domba gembala, gereja”, dan bait-bait lagu gereja. Sontak saja hal itu membuat warga sekolah kaget bukan kepalang.
Kabar dari Ranah Minang itu kembali membuka mata kita bahwa kristenisasi di Indonesia kian agresif dan berani. Sayangnya, banyak kalangan yang menganggap angin lalu masalah ini. Tulisan ini berikhtiar untuk membangunkan kesadaran umat mengenai bahaya kristenisasi ini dengan cara mengungkap kristenisasi di dunia Islam dari sisi sejarah, motif, hingga modusnya. Selain itu, tulisan ini juga akan menengok kiprah misionaris di masa Khilafah Utsmaniyah dan di Indonesia.
Menurut Y.B. Sariyanto Siswosoebroto dalam Sejarah Kristenisasi di Indonesia, kristenisasi (Arab: tanshir) ialah mengkristenkan orang atau membuat seseorang memeluk agama Kristen. Misionaris adalah sebutan untuk siapa saja yang mengemban tanggungjawab menyebarkan Kristen. Secara istilah kristenisasi berarti mengkristenkan orang secara besar-besaran dengan segala daya upaya agar kehidupan di masyarakat mencerminkan ajaran agama Kristen. Kristenisasi juga mengandung pengertian politik, yaitu suatu usaha untuk lahirnya undang-undang ataupun peraturan atau tindakan dan sikap penguasa yang memberi kesempatan lebih banyak bagi tersiarnya agama Kristen atau menguntungkan bagi agama itu.
Motif Kristenisasi
Kristenisasi memiliki setidaknya dua motif. Pertama, motif agama. Dalam Kitab Perjanjian Baru, Markus: 28: 18-19, disebutkan: “Kepadaku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”. Ayat ini menjadi acuan keharusan menyebarkan Kristen ke seluruh dunia. Yang menjadi sasaran dalam motif ini ialah setiap penduduk bumi yang non-Kristen. Artinya, motif ini menghendaki agar seluruh warga bumi dikristenkan. Kedua, motif ideologis. Dalam hal ini kristenisasi menjadikan Islam dan umatnya sebagai sasaran utama. Menurut Kardinal Lavie Garry, “Tanpa diragukan lagi, agama yang paling kuat dan tidak bisa ditaklukkan adalah agama Islam. Oleh karena itu para misionaris berharap agar seluruh kaum muslim menjadi Kristen. Meskipun para misionaris juga menyebarkan ajaran mereka di kalangan Budha dan Hindu, namun tujuan asli mereka adalah kaum muslim.” Kekalahan dalam Perang Salib membuat Kristen menaruh dendam kesumat terhadap Islam. Tapi Perang Salib juga menjadi inspirasi bagi lahirnya ‘Perang Salib baru’. Lutfi Liqunian, seorang penulis Kristen, menulis, “Eropa dalam Perang Salib menggunakan pedang, sekarang menggunakan penyebaran paham sebagai cara untuk mencapai maksud-maksudnya. Dengan Perang Salib baru ini, Eropa ingin mencapai tujuannya tanpa pertumpahan darah. Dalam usahanya ini, Eropa memanfatkan gereja, sekolah-sekolah, dan rumah sakit serta menyebarkan misionaris mereka.” Raymond Lull adalah orang Kristen pertama yang mengumandangkan kristenisasi menyusul kekalahan pada Perang Salib. Menurutnya, cara untuk menaklukkan dunia Islam bukanlah dengan kekuatan senjata atau kekerasan, melainkan dengan kata, logika, dan kasih. Menurut Eugene Stock, mantan Sekretaris Redaksi Church Missionary Society, tidak ada figur yang lebih heroik dalam sejarah Kristen dibandingkan Raymond Lull. Ialah misionaris pertama dan mungkin terbesar yang menghadapi Islam.
Norman Daniel dalam Islam and the West: The Making of an Image menuturkan, penentangan politik dunia Kristen terhadap dunia Islam berubah menjadi satu pemikiran yang menguasai Barat. Ide ini terus tertanam dalam pikiran Barat meskipun ideologi persatuan Eropa telah hancur dan agama Kristen telah terpecah menjadi Katolik dan Protestan. Seperti dimaklumi bersama, Paus Iskandar VI memberi dukungan kepada pemerintah Spanyol dan Portugal dengan syarat kedua imperialis ini memberi jalan kepada misionaris untuk masuk ke negara jajahan dan mendukung segala upaya dan aktivitas misionaris Kristen di sana. Kerjasama misionaris dan imperialis ini menguntungkan kedua belah pihak. Para misionaris berperan sebagai pembuka jalan bagi imperialis dengan menghancurkan moralitas penduduk pribumi. Setelah berdiri, pemerintahan imperialis melindungi aktivitas misionaris agar penyebaran kebudayaan Barat terus berjalan. Tapi mengapa misionaris mau bekerjasama dengan imperialis? Dalam China and the West, Pak mengutip ucapan Napoleon, “Delegasi misionaris agama bisa memberikan keuntungan buatku di Asia, Afrika, dan Amerika karena aku akan memaksa mereka untuk memberikan informasi tentang semua negara yang telah mereka kunjungi. Kemuliaan pakaian mereka tidak saja melindungi mereka, tapi juga memberi mereka kesempatan untuk menjadi mata-mataku di bidang politik dan perdagangan tanpa sepengetahuan rakyat.”
Akhirnya, kristenisasi menjadi salah satu strategi negara-negara Barat untuk menguasai dunia Islam. Negara-negara Barat dan perusahaan-perusahaan multinasionalnya menanamkan modal yang sangat besar pada yayasan-yayasan misionaris. David Waren, penanggungjawab Ensiklopedia Dunia Kristen, menyatakan bahwa bahwa 70 milyar dolar telah dihabiskan untuk membiayai aktivitas misionaris pada tahun 1970 saja. Menurutnya, kurang dari dua dekade jumlah ini telah mencapai hampir dua kali lipatnya dan akan terus meningkat. Muhammad Imarah mencatat pada 1991 Organisasi Misionaris Dunia memiliki 120.880 lembaga khusus untuk kegiatan kristenisasi di kalangan Islam; 99.200 lembaga pendidikan untuk mencetak kader penginjil; 4.208.250 tenaga profesional; 82 juta alat komputer; 24.000 majalah; 2.340 stasiun pemancar radio dan televisi; 10.677 sekolah dengan jumlah 9 juta siswa; 10.600 rumah sakit; 680 panti jompo; 10.050 apotek; anggaran kegiatan kristenisasi sebesar 163 milyar dolar. Tahun sekarang pastinya lebih dari itu. Setiap tahunnya, para misionaris biasanya berkumpul pada 22 Juni yang merupakan hari kristenisasi internasional untuk mengevaluasi kinerja mereka selama setahun ke belakang dan menentukan cara-cara baru yang lebih mumpuni.
Setakat ini kristenisasi ditempuh dengan dua strategi. Pertama, membina dan memasukkan orang Islam ke dalam agama Kristen. Strategi ini terhitung kurang ampuh, mengingat ajaran Kristen sendiri memiliki kelemahan internal sehingga orang yang berakal sehat tidak akan sudi secara sadar memeluknya. Oleh karena itu, strategi kedua dianggap lebih realistis dan efektif, yaitu mengeluarkan orang Islam dari agamanya atau menjauhkannya dari ajaran Islam. Dalam Konferensi Misionaris di kota Quds (1935), Samuel Zweimer, seorang Yahudi yang menjabat direktur organisasi misi Kristen, menyatakan, “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlak sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu.” Strategi inilah yang berhasil meruntuhkan Khilafah Utsmaniyah.
Kristenisasi pada masa Khilafah Utsmaniyah
Gerakan misionaris menimbulkan dampak yang sangat merusak di dunia Islam. Apa yang tidak dapat dicapai oleh kaum kafir dalam ribuan tahun menggunakan kekuatan senjata, dapat diraih oleh kaum misionaris hanya dalam waktu satu abad.
Awalnya, gerakan ini bertujuan menyebarkan pemikiran Kristen dan mengganti agama kaum muslim. Namun, usaha mereka gagal. Dalam metode barunya, alih-alih mengajarkan ajaran Kristen, mereka malah mempropagandakan kebudayaan Barat dan nasionalisme. Metode ini banyak dilakukan oleh misionaris asal Amerika. Seperti diakui oleh penulis Barat, George Antonius, benih-benih pemikiran pertama Barat seperti penolakan agama, liberalisme, dan sekularisme terus-menerus ditanamkan oleh misionaris Kristen di dunia Islam. Tujuannya ialah memperlemah keislaman kaum muslim dan mempersiapkan kondisi bagi terlaksananya imperialisme. Para misionaris menyebarkan dasar-dasar pemikiran Barat dan mempromosikan peradaban Barat di dunia Islam dengan mendirikan sekolah-sekolah, pusat keilmuan, dan universitas.
Universitas St. Joseph di Suriah dan Universitas Amerika di Beirut adalah dua pusat keilmuan yang didirikan para misionaris. J.B. Gibb dalam Suriah, Libanon, dan Jordania menulis, “Kedua universitas ini membuka jalan bagi masuknya pemikiran Barat ke Suriah, Libanon, dan Jordania dan unsur pemikiran baru terpenting yang mereka sebarkan adalah nasionalisme.” Universitas St. Joseph menekankan pada pengkristenan kaum muslim dan penyebaran kebudayaan Barat di Suriah, sementara Universitas Amerika di Beirut berusaha menyampaikan pahamnya dengan metode westernisasi dan liberalisasi. Universitas ini menerapkan rencananya dengan jalan menyebarluaskan materialisme, nasionalisme, dan liberalisme. Akibatnya, terjadilah gelombang penjajahan budaya dan penindasan budaya pribumi dan juga masuknya ideologi-ideologi dan pendidikan Barat. Sedangkan bidang industrialisasi dan kemajuan ekonomi dan ilmu-teknologi sama sekali tidak dikembangkan di negara-negara Islam. Joseph Szyliowicz dalam Pendidikan dan Modernisasi di Timur Tengah mengakui bahwa program-program kedua universitas ini lebih banyak bermanfaat bagi Perancis dan Amerika daripada memenuhi kebutuhan masyarakat Timur Tengah.
Shabir Ahmed dan Abid Karim dalam Akar Nasionalisme di Dunia Islam mencatat bahwa Inggris dan Perancis mendalangi disintegrasi wilayah Khilafah Utsmaniyah. Mereka berhasil memaksa Khilafah untuk memecah wilayah Syam menjadi dua provinsi, yakni Libanon dan Suriah. Libanon dikuasai orang Kristen dan sejak itulah Libanon menjadi penghubung antara negara asing imperialis dan dunia Islam. Rongrongan para misionaris ini pada akhirnya mampu meruntuhkan Khilafah Utsamaniyah yang pernah berjaya sekitar 700 tahunan lamanya.
Dengan runtuhnya Khilafah dan naiknya Kamal Attaturk, para misionaris semakin leluasa menjalankan aktivitasnya. Kebijakan politik Attaturk sejalan dengan tujuan para misionaris. Attaturk menutup semua sekolah Islam di Turki dengan alasan penyeragaman kurikulum pendidikan. Sebaliknya, pusat-pusat pendidikan misionaris Barat diizinkan untuk terus beroperasi dan bahkan pada 1930, sekolah-sekolah AS di Turki dibebaskan dari pajak. Minggu ditetapkan sebagai hari libur menggantikan Jumat. Huruf Arab diganti huruf latin. Penanggalan Hijriah diganti penanggalan Masehi. Kebijakan itu diambil Attaturk demi menyingkirkan nilai-nilai Islam dari tengah masyarakat Turki. Sebaliknya, Attaturk menyebarluaskan pengaruh kebudayaan Barat di negara itu.
Kristenisasi di Indonesia
Riwayat kristenisasi di Indonesia dimulai dengan datangnya para kolonialis. Selama lebih dari tiga abad Indonesia dijajah oleh Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris. Status sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sekaligus memiliki kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia target penting bagi misionaris dan kolonialis.
VOC atau Perusahaan Belanda di Hindia Timur yang dibentuk pada 1602 merupakan wakil imperialisme Belanda di Asia Tenggara. Latourette dalam A History of Christianity mengakui, “Prinsip dan kaidah Kristen dalam kebijakan-kebijakan imperialisme Belanda memainkan peranan yang sangat banyak.” Aqib Suminto dalam Politik Islam Hindia Belanda menuturkan bagaimana pada 1661 VOC melarang umat Islam melaksanakan ibadah haji. Kebijakan ini merupakan realisasi anjuran Bogart, seorang Katolik ekstrim di parlemen Belanda. Bogart menilai para haji sangat berbahaya secara politis. Karena itu, melarang perjalanan ibadah haji jauh lebih baik ketimbang menembak mati para haji itu. C. Guillot dalam Kiai Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa menuturkan bahwa pada awalnya pusat penyebaran Kristen adalah Maluku. Banyak orang Maluku yang menjadi tentara yang kemudian dikirim ke kawasan-kawasan utama militer Belanda di Jawa, seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya. Mereka itulah yang pertama kali membentuk jemaah Kristen pribumi.
Dalam menjalankan kristenisasi, VOC meniru cara-cara yang dilakukan Spanyol dan Portugis, yaitu cara-cara memaksa. Penjajah Belanda memaksa rakyat pribumi untuk menerima ajaran Kristen. Sebaliknya, jika seorang Belanda masuk Islam, keuangannya akan dihentikan dan orang itu akan ditangkap serta dikeluarkan dari wilayah tersebut. Perlindungan para imperialis Barat membuat para misionaris memiliki posisi penting di masyarakat. Ketika Indonesia merdeka, orang-orang Kristen menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan dan memiliki pengaruh besar dalam percaturan politik. Perubahan dalam mukadimah UUD RI dari “Ketuhanan yang Mahaesa dengan menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan contoh kuatnya pengaruh Kristen di Indonesia. Selanjutnya, setiap rancangan undang-undang atau peraturan pemerintah yang dianggap menguntungkan kaum Muslim selalu ditolak keras oleh kalangan Kristen, misalnya dalam perdebatan seputar RUU Peradilan Agama 1989. Sebaliknya, yang dianggap dapat menjauhkan kaum Muslim dari ajaran Islam selalu didukung penuh, seperti dalam perdebatan RUU Perkawinan 1973.
Berbagai konflik sejak 1997 yang melibatkan pemeluk Islam dan Kristen di Kalbar, Timtim, NTT, Ambon, Irian, Poso, dan Maluku, sebenarnya tidak lain adalah buah dari aktivitas kristenisasi yang tak kunjung padam dan dipadamkan.
Seribu Jalan Menuju Kristen
Banyak cara ditempuh para misionaris demi memurtadkan umat Islam. Media Dakwah (No. 192 – Juni 1990) memuat bocoran dokumen Keputusan Dewan Gereja Indonesia di Jakarta tertanggal 31 September 1979 perihal program jangka panjang kristenisasi di Indonesia yang intinya bertujuan meningkatkan populasi umat Kristen agar sama dengan umat Islam. Ini dilakukan dengan mempropagandakan program keluarga berencana kepada kalangan Muslim dan mengharamkannya bagi kalangan Kristen. Berikut ini ialah sebagian modus kristenisasi yang ada di lapangan.
Pendidikan
Bagi para misionaris, pendidikan merupakan jalan terbaik untuk mempengaruhi masyarakat. John Moot, misionaris Amerika, mengatakan, “Kami harus mengajarkan ajaran agama kepada anak-anak. Sebelum dewasa, anak-anak itu harus kami tarik ke Kristen dan sebelum konsep Islam terbentuk dalam jiwa anak-anak itu, jiwa mereka harus kami tundukkan.” Karena itu, mereka mendirikan lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, tentu saja dengan kualitas pendidikan dan fasilitas yang canggih. Karenanya, bisa dimaklumi mengapa kalangan Kristen seperti kebakaran jenggot ketika RUU Sisdiknas hendak di-UU-kan.
Kesehatan dan Pengobatan
Di dunia ini akan selalu ada orang yang sakit dan orang sakit akan selalu memerlukan dokter. Di mana ada kebutuhan terhadap dokter, di sana ada kesempatan untuk menyebarkan ajaran agama. Di rumah sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, pasien Muslim biasanya mendapat brosur tentang penghiburan dan penyembuhan Yesus Kristus. Di rumah sakit Advent Bandung, pasien Muslim diajak berdoa bersama oleh rohaniwan rumah sakit dengan tata cara peribadatan Kristen. Tahun 2003 lalu diselenggarakan Bandung Festival 2003 di GOR Saparua, Bandung. Dalam poster dan selebaran tertera bahwa di sana akan ada pengobatan gratis oleh Peter Youngren. Dari susunan acara yang mencantumkan doa bersama, dari sosok Peter Youngren yang mejeng di poster, dan dari penyelenggara acara itu, mudah ditebak bahwa itu adalah ajang pemurtadan di tengah kota.
Perkawinan/Pemerkosaan
Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen. Ia diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tak berdaya, ia dibaptis. Linda, siswi SPK Aisyah Padang, diculik, disekap, diteror secara kejiwaan supaya murtad ke Kristen dan menyembah Yesus Kristus. Di Bekasi, seorang pemuda Kristen pura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis Muslimah salehah. Setelah menikah, mereka melakukan hubungan suami-istri. Adegan ranjang yang telah direncanakan itu difoto oleh kawan pemuda Kristen itu. Setelah dicetak, foto itu ditunjukkan kepada sang Muslimah dibarengi pertanyaan: “Tetap Islam atau pindah ke Kristen?” Bila tidak pindah agama, foto-foto telanjang Muslimah itu akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, akhirnya sang muslimah terpaksa dibaptis demi menghindari aib.
Narkoba
Di Desa Langensari, Lembang, Bandung, Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos menyebarkan Kristen dengan cara merosak moral calon korbannya terlebih dahulu. Di sana, para pemuda berusia 15 tahunan dicekoki minuman keras dan obat-obatan terlarang sampai kecanduan berat. Setelah kecanduan, para pemuda itu dimasukkan ke panti rehabilitasi Doulos untuk disembuhkan sambil dicekoki injil (Republika, 10 dan 12 April 1999).
Filantropi
Para misionaris sering menampilkan diri sebagai orang yang penuh belas kasih terhadap sesama manusia. Mereka mendatangi orang-orang miskin sambil menawarkan makanan (beras, mi instan, gula, dll.) secara gratis. Mereka juga memberi obat-obatan, pakaian bekas, alat-alat pertanian (bibit, pupuk, obat pembunuh serangga/hama, dll.). Setelah orang desa merasakan manfaatnya, barulah para misionaris menyatakan maksud yang sebenarnya, bahwa mereka adalah pelayan dari Yesus Kristus, dan bantuan yang orang desa nikmati itu adalah dari Yesus. Lalu sang misionaris bertanya, mana yang lebih baik, Islam atau Kristen? Singkatnya, masyarakat desa dibaptis.
Kristenisasi berkedok Islam
Para misionaris menggunakan idiom-idiom keislaman dalam tata cara peribadahan serta menerbitkan buku-buku dan brosur berwajah Islam, tapi isinya memutarbalikkan ayat-ayat al-Quran dan hadis, untuk mendangkalkan akidah umat. Ayat-ayat Ilahi dipermainkan untuk melecehkan Islam sembari menjunjung tinggi Kristen. Maksudnya jelas, agar kaum muslim meragukan ajaran Islam lalu pindah ke Kristen. Cara ini dilakukan misalnya dengan meniru kebiasaan umat Islam dalam hal bangunan dan tata cara ritual. Bangunan gereja GPIB Padang memakai lambang-lambang Minang untuk merayu orang Minang agar tertarik kepada Kristen. Di beberapa desa di Yogyakarta, misionaris meniru adat kebiasaan umat Islam, seperti tahlilan, pakai kopiah yang biasa dipakai umat Islam, dan tak lupa mengucapkan salam ‘Assalaamu’alaykum’, dll. Ada juga sholat 7 waktu dengan pakai peci, sajadah, tiwalul Injil dan qasidah versi Kristen yang dilakukan oleh Kristen sekte Ortodoks Syria. Mereka juga sering mengadakan natalan bersama dengan memakai atribut Islam, seperti yang pernah dilakukan jemaat Doulos di Kampung Sawah.
Penerbitan buku
Buku yang diterbitkan ada yang berwajah Islam dan ada yang langsung menghujat Islam. Contoh yang berwajah Islam adalah Ayat-ayat Al-Quran karya Drs. A. Poernarna Winangun. Sementara Islamic Invasion: Confronting the World’s Fastest Growing Religion oleh Robert Morey adalah contoh yang menghujat. Dan masih banyak lagi buku-buku sejenis.
Ada dua target yang ingin dicapai dengan menerbitkan buku-buku berwajah Islam. Pertama, target ke dalam, yaitu memantapkan ajaran Kristen, seolah-olah ajaran Kristenlah yang benar. Kedua, target ke luar, yakni mengelabui umat Islam yang masih dangkal pemahaman agamanya, agar mau membaca lalu meyakini doktrin Kristen.
Buku-buku itu diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA), Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim. Sementara buku yang menghujat biasanya terjemahan tanpa identitas penerbit asli.
Mistik
Para misionaris kini kerap menggunakan jurus-jurus alam gaib untuk memurtadkan orang Islam. Sabili (Edisi 12 – Desember 2003) dan GATRA (Edisi 51, 31 Oktober 2003), menurunkan laporan mengenai maraknya aksi pemurtadan lewat jin, sihir, dan hipnotis di Sumatra Barat. Banyak muslimah di sana yang dibuat kesurupan lantas diajak masuk Kristen. Ada juga yang ketika kesurupan selalu mengucapkan kata-kata khas Kristen seperti ‘Yesus’, ‘Bunda Maria’, dan marah bila dibacakan ayat-ayat al-Quran.
Kesimpulan
Demikianlah sepak terjang kristenisasi di dunia Islam. Dengan militansi yang tinggi, organisasi yang rapi, dana yang tak terbatas, para misionaris leluasa mengobok-obok dunia Islam. Satu hal yang patut kita renungi, di kalangan Kristen sendiri sebenarnya terjadi perpecahan yang amat parah. Mereka terbagi dalam banyak kelompok yang saling bertikai bahkan mengkafirkan satu sama lain. Tapi dalam melakukan aktivitas kristenisasi, kelompok-kelompok itu menghilangkan perbedaan di antara mereka dan bersatu-padu dalam satu barisan. Bagaimana dengan kita?

Selasa, 25 Januari 2011

EDUCATION

SUKSES UJIAN DENGAN PAI
Eh kawan-kawan,,,
Kita menilik ujian nasional yuk !!!
Deg-degan juga sih kalau ingat pas saat-saat akan mengikuti ujian nasioanl. Dan kalian tau gak isu yang terbaru…..Katanyasih ,,Pendidikan Agama Islam (PAI) akan masuk Ujian Naisnal juga. Gimana ya kira-kira kalo PAI masuk ujuan nasional…???? Yuk kita berfikir…
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa :

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" .
Definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah :
"Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam ( knowing ), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam ( doing ), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari ( being ).
Nah,,, jelas disana ada korelasi tujuan yang sama, yakni agar peserta didik memiliki spiritual keagamaan yang baik dan nilai-nilai positif lainnya. Tujuan yang sangat mulia, yakni agar tercipta manusia-manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan-Nya.
Sekarang kalau kita menilik apa yang terjadi di dunia pendidikan secara umum sering kali kita melihat sana-sini terjadi tawuran antar pelajar, pergaulan bebas,narkoba, dll. Atau dalam penyelengaraan Ujian Nasional misalnya, sering muncul istilah “Jalan Pintas Dinggap Pantas” istilah ngetren-nya “Nyontek”. Kondisi seperti ini akan muncul kekhawatiran siswa. Tidak sedikit yang semakin nekat dan ngawur. Banyak siswa-siswi mencoba mendatangi dukun, paranormal, danyangan, tempar keramat, dll tuk meminta bantuan pada para jin, genderuo, tuyul, setan, fampir, mak lampir, dll.. ih….Ngeri gak tuh…
Semua itu dilakukan dengan dalih agar Ujian Nasional nanti bisa lulus dengan nilai yang baik dan memuaskan. Betu…betul…betul.
Tapi apakah ini yang diharapkan dari pendidikan kita..??
Seaharusnya pelajaran PAI yang selama ini berlansung di sekolah-sekolah mampu memberi kontribusi bagi perkembangan iman dan takwa siswa. Selain itu dapat menciptakan semangat dan motivasi belajar. Artinya bahwa jika siswa memiliki keimanan dan ketakwaan, tidak mungkin seorang anak didik akan pergi ke dukun ataupun ke paranormal dengan mengunakan bantuan yang bukan dari Rabb-Nya.
Tidak mungkin seseorang yang beriman akan nyontek dalam menjawab soal. Artinya dia tidak yakin bahwa Allah akan selalu mengawasi gerak-gerik yang dilakukan makhluknya.
Saya tidak akan mempermasalahkan apakah efektif atau tidak kalau seandainya PAI masuk Ujian Nasioanal. Tetepi hal yang paling mendasar adalah bagaimana nilai-nilai Pendidikan Islam seperti nila keimanan, ketakwaan, kejujuran, pengendalian diri dapat mewarnai dan mensukseskan siswa-siswi dalam mengikuti Ujian Nasioanal.
Al_Ekw@an

Telekomunikasi

Pemerintah Ancam Blokir BlackBerry
Bila tak ikuti Undang-Undang, BlackBerry
akan diblokir di Indonesia

Jumat 7 Januari lalu, Menkominfo Tifatul Sembiring kembali mengungkapkan rencana untuk memblokir layanan BlackBerry di Indonesia. Alasannya, perusahaan itu tidak memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di negeri ini. Rencana pemblokiran layanan RIM tersebut terkait dengan konten pornografi yang masih tetap bisa diakses oleh pengguna lewat ponsel BlackBerry mereka.
Sontak rencana pemblokiran layanan BlackBerry di Indonesia itu kembali memanaskan suasana di Internet, khususnya jejaring sosial dan situs microblogging populer seperti Twitter. Pelanggan Research In Motion ramai-ramai memprotes rencana Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memblokir layanan itu.
Undang-undang yang dimaksud Tifatul adalah UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.



Misalnya, pasal 34 UU ITE yang melarang orang untuk mendistribusikan, menyediakan perangkat keras maupun perangkat lunak untuk memfasilitasi perbuatan-perbuatan yang mendistribusikan konten yang bermuatan melanggar kesusilaan.
UU 44/2008, pasal 17. Pemerintah/pemda wajib mencegah penyebaran pornografi di masyarakat
Sejak Ramadhan lalu, Kementerian Komunikasi telah menguji coba sistem pemblokiran konten pornografi di Internet yang dapat diakses lewat berbagai media yang terhubung ke Internet.
Langkah tersebut juga didukung oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menghimbau para penyedia jasa internet (ISP) untuk menyediakan layanan internet terfilter untuk menangkal situs-situs porno.